Welcome . .

About Me

My photo
Aq... suka dengan kedamaian...

My clock . .

My Blog List

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Translator

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : Astrid

Kotak Ngoceh . .


ShoutMix chat widget

Gempaa

Laman

Powered By Blogger

Followers

Archive

Configure your calendar archive widget - Edit archive widget - Flat List - Newest first - Choose any Month/Year Format

May 10, 2010

Cangkir yang Cantik . .

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja disebuah toko untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju pada sebuah cangkir yang cantik.”Lihat cangkir itu,” kata si nenek kepada suaminya.”Kau benar inilah cangkir yang tercantik yang pernah aku lihat.” Ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu,tiba-tiba cangkir yang di maksud berbicara, “Terima kasih untuk perhatianya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melemparku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memuta-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop! Stop! Aku berteriak. Tetapi orang itu berkata “belum!” Lalu ia mulai meninju dan membantingku berulang-ulang.

Stop! Stop! Triakku lagi.tetapi orang ini masih meninjuku tanpa menghiraukan teriakkanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku kedalam perapian. Panas! Panas! Teriakku dengan keras. Stop! Cukup! Teriakku lagi.tapi orang ini berkata,” belum!”

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan stop! Stop! Aku berteriak.

Wanita itu berkata “belum” ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi kedalam perapian yang lebih panas dari sebelumnya. Tolong!! Hentikan penyiksaan ini! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak perduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku didepan kaca. Aku melihat diriku aku terkejut sekali. Aku semakin tidak percaya, karena dihadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku menjadi sirna tatkala kulihat diriku”

Seperti itulah Alloh membentuk kita. Pada saat Alloh SWT membentuk kita, tidaklah menyenangkan, Sakit, penuh dengan penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara bagi-Nya untuk mengubah kita menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan-Nya

”Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila Anda jatuh kedalam berbagai percobaan. Sebab Anda tahu bahwa ujian kepada kita menghasilkan ketekunan. Dan biarlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya Anda menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.

Apabila Anda menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena Dia sedang membentuk Anda. Bentukan-bentukan ini memang sangat menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai, Anda akan melihat betapa cantiknya Alloh.

0 komentar:

Post a Comment

May 10, 2010

Cangkir yang Cantik . .

Posted by aisha... at 5:25 PM

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja disebuah toko untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju pada sebuah cangkir yang cantik.”Lihat cangkir itu,” kata si nenek kepada suaminya.”Kau benar inilah cangkir yang tercantik yang pernah aku lihat.” Ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu,tiba-tiba cangkir yang di maksud berbicara, “Terima kasih untuk perhatianya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melemparku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memuta-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop! Stop! Aku berteriak. Tetapi orang itu berkata “belum!” Lalu ia mulai meninju dan membantingku berulang-ulang.

Stop! Stop! Triakku lagi.tetapi orang ini masih meninjuku tanpa menghiraukan teriakkanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku kedalam perapian. Panas! Panas! Teriakku dengan keras. Stop! Cukup! Teriakku lagi.tapi orang ini berkata,” belum!”

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan stop! Stop! Aku berteriak.

Wanita itu berkata “belum” ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi kedalam perapian yang lebih panas dari sebelumnya. Tolong!! Hentikan penyiksaan ini! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak perduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku didepan kaca. Aku melihat diriku aku terkejut sekali. Aku semakin tidak percaya, karena dihadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku menjadi sirna tatkala kulihat diriku”

Seperti itulah Alloh membentuk kita. Pada saat Alloh SWT membentuk kita, tidaklah menyenangkan, Sakit, penuh dengan penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara bagi-Nya untuk mengubah kita menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan-Nya

”Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila Anda jatuh kedalam berbagai percobaan. Sebab Anda tahu bahwa ujian kepada kita menghasilkan ketekunan. Dan biarlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya Anda menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.

Apabila Anda menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena Dia sedang membentuk Anda. Bentukan-bentukan ini memang sangat menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai, Anda akan melihat betapa cantiknya Alloh.

0 comments on "Cangkir yang Cantik . ."

Post a Comment

 

Designed by: Compartidísimo
Some images by: Scrappingmar